Harga Emas Naik di Tengah Penguatan Dolar AS


Harga Emas Naik di Tengah Penguatan Dolar AS

Harga emas menguat pada perdagangan Selasa 17 Desember 2018. Harga emas naik karena investor masih merasa ragu dengan kebijakan yang diambil Federal Reserve di pertemuan bulan Desember.

Melansir Reuters, Selasa (19/12/2018), harga emas di pasar spot naik 0,25% menjadi USD1.248,93 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 10 Desember di USD1,250.27. Emas berjangka AS ditutup sedikit berubah pada USD1,253.60.

Naik Rp4.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp666.000/Gram
Harga Emas Antam Turun Rp1.000/Gram
Penguatan Dolar AS Lanjutkan Penurunan Harga Emas

Bank Sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku untuk keempat kalinya tahun ini, tetapi pasar saham yang lemah dan pertumbuhan yang melambat dapat mendorongnya untuk menurunkan sikapnya terhadap pengetatan moneter.

Emas cenderung menguat ketika ekspektasi kenaikan suku bunga mereda karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan dan membebani dolar, di mana harganya.

Sementara itu, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global bertahan, meskipun ada dorongan dari pendapatan yang kuat oleh perusahaan teknologi AS.

Sementara itu, harga palladium tergelincir 0,7% menjadi USD1,249.41 per ounce, setelah melonjak ke rekor tertinggi USD1,269.5 pada hari Senin. Logam itu terus diperdagangkan dengan harga premium hingga emas.

Paladium diperkirakan akan melanjutkan rally karena kekurangan pasokan berkelanjutan. Perak turun 0,27% menjadi USD14,62, sementara platinum turun 0,1% menjadi USD792.70 per ounce.




Harga Emas Naik di Tengah Penguatan Dolar AS Harga Emas Naik di Tengah Penguatan Dolar AS Reviewed by Kesha Winardi on December 18, 2018 Rating: 5

No comments:

Berita Terbaru

5/berita terbaru/small-col-left
Powered by Blogger.